Cerpen Zai Zaituni
Yang Pernah Menjadi Abu
Ratna adalah seorang guru sekolah dasar yang dikenal sebagai pekerja keras dan berdedikasi. Namun, di sekolah tempat ia bekerja, upaya Ratna sering kali tidak dihargai. Nilai buruk selalu melekat pada laporan kinerja Ratna, dan ia sering diejek sebagai "bodoh" oleh atasan Ratna. Meskipun Ratna selalu berusaha sebaik mungkin, semua usaha Ratna tampak sia-sia.
Bu Ratna duduk termenung di mejanya, menatap laporan kinerjanya yang penuh coretan merah. Lagi-lagi, Ratna mendapatkan nilai yang buruk. Kata-kata kasar Pak KS masih terngiang di telinganya, "Kamu ini guru apa sih? Bodoh sekali! Gak pantas ngajar anak-anak!"
"Apa yang salah denganku? Aku sudah berusaha sekuat tenaga..."
"Pak, Ratna ingin sekolah seperti anak-anak lain." Ratna kecil,berkata kepada ayahnya"
Nak, kita tidak mampu. Kamu harus bantu Ibu jualan di pasar."Ayah Ratna,sambil mengelus kepalanya
Bu Ratna tersadar dari lamunannya. Ratna menyeka air matanya dan bangkit dari kursinya. Ratna tidak boleh larut dalam kesedihan. Ratna harus terus berjuang untuk mimpinya.
Bu Ratna (berkata pada dirinya sendiri) "Aku tidak bodoh. Aku hanya perlu bekerja lebih keras lagi. Aku harus membuktikan kepada Pak Lurah dan semua orang bahwa aku bisa menjadi guru yang baik."
Bu Ratna mulai membuat rencana. Ratna akan mengikuti pelatihan mengajar, mempelajari metode pengajaran baru, dan mencari cara untuk membuat kelasnya lebih menarik bagi anak-anak. Ratna yakin dengan kerja keras dan dedikasinya, Ratna bisa meraih kesuksesan.
Bu Ratna: (tersenyum) "Saya tidak pernah menyerah pada mimpi saya. Saya tahu bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, saya bisa mencapai apapun yang saya inginkan."
Ratna dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana di sebuah desa di kabupaten Situbondo. Sejak dini, Ratna dihadapkan dengan keterbatasan ekonomi yang dihadapi orang tuanya, yang mana orang tuanya adalah pekerja serabutan. Namun, keterbatasan tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk belajar dan meraih masa depan yang lebih baik.
Ratna menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di daerah kabupaten Situbondo. Di lingkungan sekolah, Ratna dikenal sebagai murid yang cerdas, tekun, dan aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, termasuk kepramukaan dan organisasi keagamaan.
Minat nya terhadap dunia pendidikan mulai tumbuh saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Ratna sering membantu mengajar adik-adiknya di rumah dan merasakan kepuasan tersendiri ketika mereka berhasil memahami pelajaran. Pengalaman ini semakin memperkuat tekadnya untuk menjadi seorang pendidik.
Lulus Sekolah Menengah Atas, nya bertekad untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Akan tetapi, perjalanan meraih mimpinya tidak selalu mulus. Keterbatasan biaya menjadi tantangan yang harus Ratna hadapi.
Meskipun demikian, nya tidak pernah menyerah. Ratna gigih mencari berbagai beasiswa dan bekerja paruh waktu untuk membiayai pendidikannya. Upaya dan kegigihannya membuahkan hasil. Ratna berhasil diterima di STKIP PGRI dan menempuh pendidikan di jurusan FKIP.
Di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya, Ratna tumbuh dengan semangat juang yang tinggi untuk belajar dan meraih masa depan yang lebih baik. Sejak Sekolah Menengah Atas, ketertarikannya pada dunia pendidikan mulai terlihat. Ratna senang membantu mengajar dan merasakan kebahagiaan saat melihat murid-muridnya berhasil memahami pelajaran.
Mimpi Ratna untuk menjadi seorang guru dihadapkan dengan berbagai rintangan dan keterbatasan. Namun, tekadnya bagaikan baja, tidak pernah patah semangat. Ratna terus berusaha keras dan pantang menyerah. Keterlibatannya dalam berbagai organisasi dan komunitas di bangku kuliah menjadi bekal berharga. Ratna mengembangkan berbagai soft skills yang penting bagi seorang guru, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerjasama.
Dengan semangat juang yang tinggi, tekad baja, dan pengalaman di berbagai organisasi, Ratna berhasil mewujudkan mimpinya menjadi seorang guru yang berdedikasi dan inspiratif. Ratna menjadi bukti bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, kita dapat menjadi agen perubahan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.
Kehidupan awal nya diwarnai dengan berbagai tantangan dan keterbatasan. Namun, Ratna tidak pernah goyah dan terus berusaha keras untuk meraih mimpinya menjadi seorang guru. Kegigihan, semangat belajar yang tinggi, dan berbagai pengalaman berharga selama masa kecil dan pendidikannya menjadi modal penting bagi nya untuk menjadi seorang pendidik yang inspiratif dan berdedikasi.
Suatu hari, tanpa penjelasan yang jelas, Ratna dipindahkan ke sekolah baru. Perpindahan ini dirasakan Ratna sebagai sesuatu yang memalukan,sangat menyakitkan dan tidak adil. Di sekolah baru Ratna, Ratna menghadapi tantangan baru. Rekan-rekan Ratna memandang Ratna dengan penuh kecurigaan dan enggan untuk berinteraksi dengan Ratna. Mereka sudah mendengar reputasi Ratna dari sekolah sebelum Ratna dan langsung menghakimi Ratna.
Beberapa bulan setelah kepindahannya, kepala sekolah (KS) di sekolah baru di digantikan oleh seorang pemimpin yang baru. Kepala sekolah yang baru ini menerima Ratna dengan dingin dan menolak permintaan pemindahan Ratna tanpa penjelasan lebih lanjut. Sambil meneteskan air mata, Ratna memohon pembelaan dan menjelaskan bahwa ia sendiri tidak pernah mengerti alasan pemindahan Ratna. Namun, penjelasan Ratna tidak diindahkan oleh kepala sekolah yang baru tersebut.
Titik balik dalam perjalanan Ratna terjadi saat ada kegiatan sekolah bersama yang melibatkan seluruh guru. Pada saat itu, salah satu rekan Ratna, yang menganggap diri Ratna lebih unggul, mengejek Ratna di depan banyak orang. Guru tersebut mengatakan bahwa Ratna tidak diinginkan bahkan oleh pimpinan sekolah Ratna sendiri. Kata-kata itu sangat menyakitkan bagi Ratna, namun ia berusaha tetap tegar.
Meskipun merasa terpuruk, Ratna tidak menyerah. Ia tetap menjalankan tugas Ratna dengan sepenuh hati dan mengikuti sebuah program pemerintah yang ditujukan untuk peningkatan kualitas guru. Dengan semangat dan kerja keras, Ratna berhasil lulus dari program tersebut. Keberhasilannya ini menunjukkan bahwa ia mampu dan layak mendapatkan pengakuan atas kemampuan Ratna.
Program tersebut meminta Ratna untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada rekan-rekannya. Meskipun awalnya diremehkan, Ratna membuktikan bahwa dedikasi dan ketekunan mampu mengatasi segala rintangan. Perlahan, rekan-rekan Ratna mulai melihat bahwa Ratna bukanlah seperti yang mereka bayangkan. Ia adalah guru yang berdedikasi dan memiliki kemampuan yang luar biasa.
Akhirnya, kepala sekolah yang baru pun mengakui ketekunan dan dedikasi Ratna. Ratna mendapatkan penghargaan atas kontribusi Ratna dan Ratnakui sebagai salah satu guru terbaik di sekolah tersebut. Perjalanan Zaitun yang penuh dengan tantangan dan ejekan berakhir dengan penebusan yang manis.
Ratna telah menunjukkan bahwa kekuatan transformatif dari ketekunan dan kepercayaan pada diri sendiri dapat mengubah pandangan orang lain. Ia mengajarkan kepada semua orang bahwa setiap individu memiliki nilai yang melekat dalam diri Ratna, yang terkadang ha Ratna perlu waktu dan kesempatan untuk Ratnakui. Ratna kini menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitar Ratna, membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan selalu membuahkan hasil yang baik
TENTANG PENULIS
Zai Zaituni, nama asli Zaituni, lahir di Situbondo pada 7 Maret, adalah seorang Kepala Sekolah di SD Negeri 7 Pesisir, Besuki, Situbondo, Jawa Timur. Zaituni mendirikan Komunitas NGOPI AKSI, terdaftar di platform Merdeka Mengajar, dan merupakan Quizizz Super Trainer 2024 serta Google Certified Trainer 2023. Zaituni juga merupakan Mentor Google Master Trainer dan alumni Penggerak Bergema Batch 1. Kontaknya: zaituni.134@admin.sd.belajar.id, Instagram @nazrielamalia, Facebook @red.wan.18400, WhatsApp 082122276512, dan website zaitunbesuki.blogspot.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar