Sabtu, 10 Juni 2023

Asesmen

  1. Memahami konsep dasar asesmen.


Konsep dasar asesmen adalah fondasi yang penting untuk memahami bagaimana asesmen dilakukan. Berikut ini adalah beberapa konsep dasar dalam asesmen:

  1. Definisi Asesmen: Asesmen dapat didefinisikan sebagai proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi tentang kemampuan, pengetahuan, keterampilan, sikap, atau karakteristik lain dari individu atau kelompok. Tujuannya adalah untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran, pengajaran, dan evaluasi.
  2. Tujuan Asesmen: 

  • Asesmen memiliki beberapa tujuan yang mungkin, antara lain:

  • Menilai pencapaian dan kemajuan belajar peserta.
  • Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta.
  • Menginformasikan proses pengajaran dan pengambilan keputusan pembelajaran.
  • Mengukur efektivitas program atau kurikulum.
  • Menyediakan umpan balik kepada peserta untuk mendukung perkembangan belajar mereka.
3. Keandalan: Keandalan mengacu pada konsistensi dan ketepatan hasil asesmen yang diperoleh dari instrumen atau pengamat yang sama jika diterapkan secara berulang kali pada sampel yang sama. Keandalan yang tinggi menunjukkan bahwa hasil asesmen yang diperoleh relatif stabil dan tidak tergantung pada faktor-faktor kebetulan.
4. Validitas: Validitas merujuk pada sejauh mana instrumen asesmen mengukur apa yang sebenarnya ingin diukur. Validitas dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, termasuk keterkaitan instrumen dengan tujuan asesmen, isi atau materi yang diukur, metode pengumpulan data, serta interpretasi dan penggunaan hasil asesmen.
5.Autentisitas: Autentisitas asesmen menekankan pentingnya situasi atau konteks asesmen yang menggambarkan kondisi yang nyata dan relevan bagi peserta. Asesmen yang autentik memungkinkan peserta menunjukkan kemampuan dan pengetahuan mereka dengan cara yang bermakna dan mewakili kehidupan nyata.
6.Kesesuaian Budaya: Asesmen yang sesuai budaya mempertimbangkan konteks budaya dan latar belakang peserta saat merancang dan menerapkan instrumen asesmen. Ini termasuk memastikan bahwa pertanyaan, bahasa, dan konteks asesmen tidak diskriminatif atau menguntungkan satu kelompok budaya tertentu. 
7.Kesesuaian Lingkungan: Lingkungan asesmen yang sesuai menciptakan kondisi yang memungkinkan peserta menunjukkan kemampuan mereka secara optimal. Hal ini dapat mencakup kondisi fisik yang nyaman, instruksi yang jelas, dan pengaturan waktu yang memadai.
8.Memahami konsep dasar asesmen membantu dalam merancang dan melaksanakan asesmen yang efektif, adil, dan bermakna bagi peserta. Hal ini juga penting untuk memastikan bahwa hasil asesmen memberikan gambaran yang akurat tentang kemampuan dan pencapaian peserta didik.

 

2. Menjelaskan jenis-jenis asesmen yang umum digunakan.

 

Berikut ini adalah beberapa jenis asesmen yang umum digunakan dalam konteks pendidikan:

    • Asesmen Formatif: Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta. Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik yang tepat waktu kepada peserta dan memantau perkembangan mereka. Contoh teknik asesmen formatif termasuk pertanyaan lisan, tes jangka pendek, diskusi kelompok, atau tugas formatif.
    • Asesmen Sumatif: Asesmen sumatif dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran atau unit pembelajaran untuk mengevaluasi pencapaian keseluruhan peserta. Tujuannya adalah memberikan ringkasan tentang kemampuan peserta dan mengambil keputusan evaluasi, seperti pemberian nilai atau penentuan kelulusan. Contoh teknik asesmen sumatif meliputi ujian akhir, proyek akhir, atau penugasan akhir.
    • Asesmen Diagnostik: Asesmen diagnostik dilakukan sebelum atau pada awal proses pembelajaran untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, atau kesulitan tertentu yang dimiliki peserta sehingga pendidik dapat merancang pembelajaran yang sesuai. Contoh teknik asesmen diagnostik termasuk tes diagnostik, pretes, atau observasi awal.
    • Asesmen Portofolio: Asesmen portofolio melibatkan pengumpulan dan penilaian karya atau bukti kerja peserta selama periode waktu tertentu. Portofolio dapat berisi berbagai jenis karya, seperti tulisan, proyek, karya seni, atau presentasi. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kemampuan peserta dan perkembangan mereka sepanjang waktu.
    • Asesmen Observasi: Asesmen observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap perilaku atau keterampilan peserta dalam situasi nyata. Pendidik mengamati peserta saat mereka terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk menilai kemampuan mereka. Contoh teknik asesmen observasi termasuk daftar periksa observasi, penilaian rubrik, atau catatan pengamatan.
    • Ujian Tertulis: Ujian tertulis melibatkan penggunaan pertanyaan atau item pilihan ganda, isian singkat, atau esai untuk mengukur pengetahuan atau pemahaman peserta. Ujian tertulis sering digunakan dalam asesmen sumatif, tetapi juga dapat digunakan dalam asesmen formatif jika digunakan dengan cepat untuk memberikan umpan balik.
    • Penilaian Proyek: Penilaian proyek melibatkan peserta dalam tugas atau proyek yang melibatkan penggunaan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk menciptakan produk atau solusi. Penilaian ini mengukur kemampuan peserta dalam konteks nyata dan mendorong pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi.
    • Penilaian Peer (sejawat): Penilaian peer melibatkan sesama peserta dalam mengevaluasi.

    • Menyajikan panduan praktis untuk melakukan asesmen.

    •  untuk melakukan asesmen:

    • Tentukan Tujuan Asesmen: Tentukan dengan jelas tujuan dari asesmen yang akan dilakukan. Apakah tujuannya adalah untuk mengukur pencapaian belajar, mengidentifikasi kebutuhan belajar, memberikan umpan balik, atau membuat keputusan evaluasi. Tujuan yang jelas akan membantu dalam merancang instrumen dan proses asesmen yang sesuai.
    • Pilih Metode dan Instrumen Asesmen: Pilih metode dan instrumen asesmen yang sesuai dengan tujuan asesmen dan materi yang akan diukur. Pertimbangkan apakah metode yang akan digunakan adalah tes tertulis, tugas praktis, proyek, observasi langsung, atau kombinasi dari beberapa metode. Pastikan instrumen asesmen yang dipilih dapat memberikan informasi yang akurat dan relevan tentang kemampuan peserta.
    • Rancang Instrumen Asesmen: Rancang instrumen asesmen dengan cermat. Jelaskan kriteria penilaian yang jelas dan objektif. Pastikan instrumen tersebut mencakup aspek-aspek penting yang ingin diukur. Gunakan format yang sesuai, seperti pertanyaan pilihan ganda, esai, rubrik penilaian, atau format portofolio. Periksa instrumen untuk memastikan bahwa instruksi dan pertanyaannya jelas dan dipahami oleh peserta.
    • Persiapkan Konteks Asesmen: Siapkan konteks asesmen yang sesuai dengan lingkungan pembelajaran. Pastikan kondisi fisik dan teknis memadai untuk melakukan asesmen. Perhatikan faktor-faktor seperti kebisingan, kenyamanan, kejelasan instruksi, dan waktu yang cukup. Pastikan peserta memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan dan prosedur asesmen.
    • Komunikasikan Tujuan dan Harapan: Komunikasikan dengan jelas tujuan asesmen kepada peserta. Beri tahu mereka tentang kriteria penilaian yang akan digunakan dan harapan yang diharapkan. Ini akan membantu peserta fokus dan mempersiapkan diri dengan baik untuk asesmen.
    • Terapkan Asesmen: Saat menerapkan asesmen, pastikan bahwa prosedur yang ditentukan diikuti dengan ketat. Pastikan instruksi diberikan dengan jelas dan diperhatikan oleh peserta. Monitor peserta secara aktif selama asesmen untuk memastikan bahwa mereka mengikuti petunjuk dengan benar dan tidak ada kecurangan.
    • Kumpulkan dan Analisis Data: Setelah asesmen selesai, kumpulkan data asesmen dengan teliti dan objektif. Jika menggunakan instrumen yang dapat dinilai secara numerik, perhitungkan skor dengan hati-hati. Jika menggunakan instrumen yang lebih kualitatif, analisis dan interpretasikan hasil dengan cermat berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan.
    • Berikan Umpan Balik: Berikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta berdasarkan hasil asesmen. Jelaskan dengan jelas kekuatan dan kelemahan mereka serta langkah-langkah perbaikan yang dapat diambil. Pastikan umpan balik tersebut relevan, spesifik.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    MPLS SD NEGERI 7 PESISIR

    REFLEKSI KOMUNITAS

    susunan pengurus NGOPI AKSI

    GALERY WEBINAR BERANTAI

    GALERY WEBINAR BERANTAI
    #pmmbersamakomunitas

    WEBINAR SERIES NGOPI AKSI

    WEBINAR SERIES NGOPI AKSI
    #ngopiaksi

    Temu Mentor Google Master Trainer B6 L1

    Temu  Mentor Google Master Trainer B6 L1

    WEBINAR KE 14 NGOPI AKSI

    WEBINAR KE 14 NGOPI AKSI
    #Ka.BBGP PROP.JATIM