Sejak Januari 2024, langkah saya sebagai seorang guru berubah secara drastis ketika saya dipercaya untuk memimpin SDN 7 Pesisir sebagai kepala sekolah. Awalnya, kebingungan menyelimuti pikiran saya karena selama ini saya hanya fokus pada pembelajaran murid di kelas. Namun, ketika saya mulai menggali lebih dalam, saya menemukan tantangan yang menuntut perhatian segera: rapor pendidikan sekolah menunjukkan indikator yang tidak menggembirakan, terutama dalam literasi dan numerasi siswa yang sebagian besar berwarna merah.
Mendapati fakta ini, saya menyadari bahwa peran saya sebagai kepala sekolah tidak hanya sebatas administratif, tetapi juga sebagai penggerak utama untuk memperbaiki mutu pendidikan di sekolah kami. Meskipun awalnya saya merasa tidak siap, tekad untuk memberikan yang terbaik bagi siswa-siswa kami memandu langkah-langkah berikutnya.
Langkah pertama yang saya ambil adalah membentuk tim kerja yang solid yang terdiri dari guru-guru berpengalaman dan berdedikasi. Kami melakukan rapat rutin untuk membahas tantangan dan strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Selain itu, kami juga membuka diri untuk menerima masukan dari para orang tua siswa dan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran.
Melalui evaluasi mendalam terhadap kurikulum dan metode pengajaran yang digunakan, kami mulai mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan. Kami menyadari bahwa diperlukan pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi dalam mengembangkan keterampilan literasi dan numerasi siswa. Oleh karena itu, kami mengadopsi pendekatan pembelajaran yang lebih aktif dan kolaboratif, di mana siswa tidak hanya menjadi penerima informasi tetapi juga aktif dalam proses belajar mereka.
Kami juga menyadari pentingnya pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan pemahaman konsep-konsep matematika dan bahasa. Dengan demikian, kami mulai mengintegrasikan proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa ke dalam kurikulum, memungkinkan mereka untuk mengalami pembelajaran yang bermakna dan kontekstual.
Selain itu, kami meluncurkan program tambahan untuk mendukung siswa yang mengalami kesulitan dalam literasi dan numerasi. Program ini mencakup sesi tutor, bimbingan individual, dan penggunaan teknologi pendidikan yang inovatif untuk memfasilitasi pembelajaran diferensial.
Melalui upaya bersama kami, secara bertahap kami melihat perubahan positif dalam keterampilan literasi dan numerasi siswa. sebagai referensi, saya mencoba mengarahkan teman teman guru untuk mengakses PMM utamanya di topik pelatihan mandiri
Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa meskipun awalnya mungkin terasa menakutkan, dengan tekad dan komitmen yang kuat, kita dapat mengatasi tantangan dan mencapai perubahan yang berarti dalam dunia pendidikan. Sebagai pemimpin, tanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang berkualitas tidak boleh diabaikan, dan saya berkomitmen untuk terus memperjuangkannya demi masa depan cerah para siswa kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar